Thursday, May 17, 2012

Tim Kreatif, adik kandung dari (Nasi) Tim Bel


Posting ini masih ngomongin Industri Pertipian (ngapa jadi candu gini), Sebelumnya aku mau ngucapin selamat pagi dulu buat Oom Ical (Abu Rizal Bakrie), Oom Tanu Sudibyo (kalo gak salah), pakdhe Surya paloh, pakdhe Karni Ilyas dan juga mas Anindya Bakrie. Karena kata seorang bijak, yaitu aku sendiri (Hallaaahhh....!!!) Karakter suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh apa yang dia baca, dengar dan tonton, dan sebagai orang yang memegang peranan penting di media tolong itu medianya dikonrol dan diawasi ya, jangan malah disalah guna.....!!

Back to laptop...

Ngomongin Tim kreatif ato bahasa inggrisnya Creative team (gak ngaruh). Tim Kreatif punya peran penting banget di Stasiun Tipi Untuk mbuat berbagai macam acara yang jumlahnya mencapai ratusan jam acara setiap bulannya. Stasiun tipi nempatin para penulis skenario, konseptor ide, pengembang program dan bagian riset acara tipi berada di dalam sebuah tim yang disebut tim kreatif, PENTING nih. Tim ini adalah otak dari segala ide kejahatan dan kecemerlangan acara tipi. Mereka bekerja keras, memeras otak, membanting tulang, mulai, he..he.. untuk menghasilkan ide dan mencoba menyajikannya menjadi kertas naskah yang siap diproduksi.

Nah, disini bedanya kedudukan penulis naskah di rumah produksi dengan penulis naskah di stasiun tipi (nyambung Post sebelumya: NulIs di TiPi, MAU??). Seorang penulis naskah stasiun tipi wajib mengetahui bagaimana cara kerja tim kreatif di tipi. Mereka dihadapkan pada kenyataan hidup yang sulit dan berat, bagi aku: Buat makan aja sulit. (drama..drama...). Aku review lagi, jadi tim kreatif itu kudu siap sama ritme kerja, kedisiplinan, sistematika kerja di tipi dan pola produksi stasiun tipi yang padet banget . Hampir ngga ada waktu luang untuk berleha-leha, ngopi-ngopi, makan siang, ke warung tenda, jalan-jalan (ngga segitunya juga kalee) bahkan tim kreatif harus mampu membaca pasar (buku terbitan mana??). Mengetahui masalah rating acara adalah sebuah kewajiban (kayak sholat aja). Memonitor setiap saat dengan setiap ide yang segar dan mau menerima masukan adalah modal utama dalam sistem kerja tim kreatif di tipi.

Walaupun terlihat ketat banget dalam bekerja, tim kreatif dikasih kebebasan seluas-luasnya buat ngembangin ide. Biasanya tim juga diberikan waktu yang cukup buat ngadain riset dan pengumpulan data, waktu bikin sebuah program acara yang kompleks, misalnya.

Dari hasil riset tersebut, terus dipilah dan dipilih cerita-cerita yang menarik buat diangkat menjadi tayangan di tipi. Tahap ini melalui banyak diskusi dan proses meeting maraton. Diskusi meliput proses reading (membaca naskah), input (menerima masukan terhadap draft naskah), koreksi naskah, perbandingan isi naskah dengan data riset, revisi naskah dan pembahasan rencana produksi dengan pendekatan scene by scene (naskah diteliti ulang dari setiap scene hingga siap untuk diproduksi). Proses ini sangat penting kalo kita  mau bikin sebuah produksi cerita buat sinetron ato pilm.

That’s all for tday, see ya...

0 comments:

Post a Comment