Showing posts with label mirip-mirip puisi..percaya deh... Show all posts
Showing posts with label mirip-mirip puisi..percaya deh... Show all posts

Saturday, January 4, 2014

tahun baruan juga..??


Assalammualaikum wa rohmatulloh.....


Note pertama tahun 2014, asseegg. Ngomongin tahun baru, biar udah lewat kemarin ya gapapa. Perayaan malem Tahun Baru di berbagai belahan dunia biasanya ditandai sama  liat kembang api, niup terompet ato nonton konser musik, Hayooo.. malem taun baru kemaren pada kemana...??? Ape??? Gak kemane-mane..??. Sama..


Mau ke Kota, jalanan pada macet. Mau ke Mall, mall nya tutup lebih awal. Mau tidur, masih kesorean. Mau main ke rumah temen, eehh, pada tahun baru-an. Pada ke kota, aku telpon katanya lagi pada kena macet, pasti tadi pada mampir ke mall dulu kayaknya. Lah diriku?? Akhirnya aku bikin kopi, nyalain komputer, sambungin internet, terakhir siapin snack.Surgabangeeet..ttt.

            Kalo diluaran kayaknya orang2  pada turun ke jalan. Turun ke jalaann... ato lapangan luas untuk menyaksikan berbagai pertunjukan yang digelar di malam Tahun Baru. Kemaren simpang lima udah penuh banget sama orang2 baik dari semarang sendiri ato dari daerah2 lain sekitar Semarang (ini aku baca di suara merdeka kemarin kamis). Kalo aku, sekitar jam setengah dua belasan udah stand by di atap rumah n dari kejauhan kembang api muncul satu2.


Walopun gak se-gede yang ada di pusat2 hiburan tapi ya cukup menghibur lah. Tapi ternyata di malam tahun baru nggak hanya dirayain dengan masang kembang api ato niup terompet di kota2 di Indonesia aja lo..!!, even di luar negri, yang ada di bumi aja. Tapi juga dirayain di planet lain, baru tau kan.....!!!.Sama. Cuma mereka ngrayain dengan cara yang beda. Local Act-lah kita nyebutnya.


Yang bakal aku critain di sini adalah special report edisi tahun baru. Walopun juga udah lewat kemarin siii.. Nih aku ada cerita tentang tradisi2 unik yang ada di planet2 lain dalam menyambut tahun yang baru.. Tapi pertama-tama aku mau ngucapin

Saturday, October 19, 2013

Ini kopiku, apa kopimu..?!?!



Assalammualaikummmm penonton.......!!!!

Pegimane kabarnye...., moga2 pada sehat yak. Pagi ini aku lagi ngopi nie ceritanyah, kopi baru judulnya Ajam Merak. Itu tuh yang iklannya kopinya ajudan presiden, yang boleh minum tuh kopi katanya Cuma dari kalangan keluarga kepresidenan ajah. Nah kalo sekarang, udah dijual bebas. Dan sekarang ada di depan ku secangkir kopi Ajam Merak #aseeg.

Tapi aku jadi kepikiran, kopi Ajam Merak, kopi apakah ini..?? Sematjam kopi Luwak..?? Setauku kopi yang pake nama hewan ya Cuma dua. Kopi Luwak same Ajam Merak. Kalo iya semodel ama kopi Luwak, brarti ni kopi Ajam Merak adalah the next level nya kopi luwak kayaknya.

Kopi Luwak kan langsung tuh dibikin dari kopi yang dimakan luwakterus ngalamin proses fermentasi selama berada di saluran pencernaan si Luwak. Nah kalo kopi Ajam Merak agak repot nih. Yang pertama, hewan apakah Ajam Merak..?? Ajam yang ke Merak2-an ato Merak yang ke Ajam2-an..?? Ato mereka merupakan spesies baru yang krisis identitas di jaman era globalisasi..?? Ato jangan2 mereka sebenernye adalah double agent Amerika yang ditugaskan buat mendukung program2 The New World Order..?? Oke ambil sisi ilmiahnya aje.

Friday, July 12, 2013

Manusia Kasihan




Kasihan manusia yang pada bulan dibagikan ampunan, namun mereka enggan memintanya,
Mereka bermaksiyat, dikala yang lain sibuk bertobat

Kasihan manusia yang menjadikan bulan Romadhon sama seperti bulan-bulan lainnya,
dan menganggap puasa adalah sebuah ritual yang merepotkan .
Kasihan manusia yang meremehkan janji Nya dalam kitab Nya yang mereka baca dahulu ketika sekolah dasar,
sementara saat mereka dewasa menyerah pada lapar, pada haus, pada panas udara yang menyekat kerongkongan.

Kasihan manusia yang tidak pernah melangkahkan kakinya ke masjid
Untuk menghidupkan malam-malamnya
Membasahi lisannya dengan mengingat Nya, mengharap ridho Nya.
dan tidak memohon ampunan kecuali ketika nyawa
sudah tinggal sejengkal dari raganya

Wednesday, June 19, 2013

tertawa bersama cinta



Ini seperti kesedihan yang kau ciptakan sendiri
Menertawakan cinta, seperti hal nya mengolok-olok dunia
Gembira dan kesedihan adalah sangat dekat

Seperti gelap dan terang, yang senantiasa bertukar tempat
Dan mengagumi senja adalah pekerjaan
Bagi orang-orang yang dimabuk cinta

Lalu kita menjadi bagian dari kesementaraan
Seperti embun yang muncul ketika ditinggalkan malam

Monday, April 22, 2013

televisiotak



Otakku seperti televisi,
Menghembuskan sesuatu
Yang tak bias ku sebut sebagai puisi
Di dalam kepalamu ada anjing, babi, ular
Membuatku malas untuk membangun istana
Semegah apa pun, percuma…

Ibubumi



Bumi adalah ibu bagi hewan, pohon dan bunga
Bumi yang ibu yang menumbuhkan, menjaga dan membesarkan
Bumi yang berbicara, sedang laut diam menunggu matahari

Setiap dawai biola masing-masing memiliki kehidupan sendiri
Yang bersatu menjadi nada yang menggetarkan

Bukankah tiang-tiang candi mempunyai ukurannya sendiri
Sehingga tidaklah semakin rapat akan semakin kuat
Tapi presisi yang mampu menopang


#Buanglah tempat pada sampahnya

Wednesday, March 27, 2013

Perempuan



Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta

Digenangi oleh racun jingga dalam wajahmu
Seperti bulan dalam tidur dihatimu

Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa denganmu
Tinggalkan hati untuk dicaci

Lalu sekali ini akulihat karya surge
Dari mata seorang hawa

Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya

Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu

Itu saja…

Taken from AADC *Rangga to Cinta

Sunday, March 24, 2013

semesta



Bumi adalah ibu bagi hewan, pepohonan dan bunga
Bumi yang ibu yang menumbuhkan, menjaga dan membesarkan

Setiap dawai biola masing-masing memiliki kehidupan sendiri
Yang bersatu menjadi nada-nada yang mrnggetarkan

Bukankah tiang-tiang candi mempunyai ukurannya sendiri
Sehingga tidaklah semakin rapat akan semakin kuat
Tapi presisi yang mampu menopang

Saturday, March 9, 2013

bermain layang-layang




Hati adalah laying-layang daun waru

Ia limbung jadi mainan angin 

Angin barat, angin timur 

Beradu batu

Dan kita senantiasa menjaga 

Benang kecilnya 

Yang mbeler tajam 

Agar tidak di putus gundah

Lalu kau ku bayangkan memanggil-manggil

Anak-anak kita yang nakal

Yang kemalaman bermain laying-layang

Perlawanan Diam


Tahukah kau,

Saat kata tak berarti kata

Hanya hanpa

Saat jiwa tak mampu menggerakkan jiwa

Hanya diam 

Bukan tak mampu, hanya tak mau

Thursday, March 7, 2013

jam televisi



Jam menunjukan 11.25, malam masih panjang.

Masih terjaga. Entah tak bisa atau tak biasa, dan kulihat bayang di cermin.

Tak ku temukan lain: cinta; putus asa; filsafat; Einstein; facebook...

Dan televisi masih saja terus membunuh

Hei dengarkan, tadi sore dia berbisik padaku, lirih berpacu dengan degup jantung dan nafasnya,

Aku telah membunuh seorang anak, ketika dia belajar mengucapkan kata kasar pada orang tuanya.

Aku telah membunuh seorang ibu, ketika ia mulai berpikir betapa dunia ini tak adil padanya...