Otakku seperti televisi,
Menghembuskan sesuatu
Yang tak bias ku sebut sebagai
puisi
Di dalam kepalamu ada anjing, babi,
ular
Membuatku malas untuk membangun
istana
Tak
satu malaikat pun yang mau berkunjung
Seperti perahu yang rindu mentari
saat terbit
Dan …
Tak ku temui satu pun jalan kembali
Aku tanpamu, butiran debu*
*kenapa semua hal kalo diakhiri
dengan kalimat ini jadi terasa semua galau
2 comments:
Nggak juga.. Sebelum bagian itu, nuansa galaunya juga udah muncul.. Ada kata 'malas', 'tak bisa', 'percuma', 'rindu'...
tengkyu bang masukannya, kayaknya galau udah masuk ke semua lini kehidupan manusia.
sense sama kata2 tertentu kudu alus nih...
Post a Comment