Tuesday, November 26, 2013

Semua bisa berubah


Assalammualaikum wa rohmatullohi wa barokatuh..

Akhir2 ni lagi jarang ada kejadian menarik buat diceritain. Tapi pagi tadi BEDA. Jadi tadi pagi aku makan nasi goreng pake gaya2 pak Bondan Maknyuss.... Cuma butuh satu suapan aja aku langsung tau bahan dasar pembuatnya; ini pasti nasi terus digoreng..

Oke, SKIP!

Jadi, tadi pagi aku naik suttle bus macem transjak, kalo di Semarang it’s called BRT. Semuanya berjalan seperti biasa, matahari bersinar hangat; burung2 berkicau gembira menyambut pagi; orang2 sibuk dengan aktifitasnya, dan tau2 semua berubah menjadi luar biasa, ketika aku masuk ke BRT. kalo di pilm india tuh kayak keluar para pemain orkestra, terus backgronnya jadi bunga2 gitu. Mbak2 yang biasa narikin karcisnya tuh cantik, beneran cantik. Cantik kayak apa maksudnya nih?? Cantik kan relatif.. wah mulai susah nih. Ya.. cantik, cantik menurut umum adja deh. Badan tinggi, wajah bersih, rambut panjang, kulit terang. Ya, cantik.

Kondisi bus yang penuh, bikin penumpangnya agak berdesak-desakan sampe aku berada pada jarak yang memungkinkan buat baca name tag nya. Kalo gak salah terdiri dari tiga suku kata. Yang kebaca Cuma suku kata pertama en ketiga. Evi______ Yulia. Dan semuanya kembali biasa, saat bus udah gak begitu rame, aku cari tempat duduk dan banyak penumpang yang sudah sampai di tujuannya masing2.

Minder tapi Pinter

Minder tapi pinter, ini sama aja kayak pinter tapi minder. What? Oke, jadi begini minder menurut KBBI (On line) yaitu rendah diri, sedangkan pinter/ pintar berarti: 1 pandai; cakap: 2 cerdik; banyak akal: 3 mahir (melakukan atau mengerjakan sesuatu): Nah, gimana kalo minder tapi pinter?? Sebelumnya nih, kita bahas dulu apa sih minder itu? Kalo definisi kan udah dibahas barusan pake KBBI (on line), Yang jadi masalah selanjutnya yaitu kenapa seseorang bisa jadi minder.?. Kalo ini aku ambil dari http://www.hipnoterapi.asia/percaya_diri.htm.

Penyebab minder bisa jadi ada beberapa yaitu: (1) pengaruh lingkungan (2) diremehkan dalam pergaulan (3) didikan orang tua yang terlalu ‘menekan’ (4) kurang kasih sayang (5) trauma masa lalu (6) merasa tidak sempurna (7) tingkat pendidikan yang rendah, kalo  aku rangkum jadi satu kata maka yang paling berpengaruh menjadikan seseorang menjadi minder adalah lingkungan.

Gimana jadinya kalo ada seseorang yang pinter tapi minder? Kalo yang begini berarti ada something wrong dalam diri si orang pinter ini. Orang yang pinter berarti dia punya potensi, potensi apa? Ya tergantung dia sendiri pintar dalam bidang apa, mungkin menulis, menggambar, fisika, bahasa, atau mungkin pintar mempermainkan hati lawan jenis. Uupps..! yang terakhir bercanda. Nah  kenapa musti minder?

Artificial Love


Mudah-mudahan ente ada waktu luang untuk membaca catatan kecil ini. Sahabat, beberapa waktu lalu aku didatangi seorang kawan baik. Ia telah menceritakan keadaan batinnya pada beberapa orang terdekatnya, tapi tak satupun memuaskan hati katanya. Maka sebagai yang penghabisan, ia datang padaku berharap aku mampu memberikan jawaban yang melegakan kesesakan hatinya. 

Ceritanya cerita tentang anak muda seusianya, masalah yang itu-itu juga: perempuan. Setelah ia ceritakan dengan antusias tinggi, aku pun tak kalah antusias menanggapinya, akhirnya aku beri jawaban padanya bahwa aku tak mendapati jawaban yang sekiranya dapat melegakan kesesakan hatimu. Tapi sebagai ganti, aku berjanji menceritakan kisahnya – kisahnya saja tanpa aku sebutkan siapa-siapanya – pada kawan-kawanku yang lain, agar mendapatkan jawaban yang barangkali mampu melegakan kesesakan hatinya. 

Maka aku harapkan komentar dan saran dari sahabat sekalian sebagai bahan diskusi untuk dapat membantunya melegakan kesesakan hatinya. Aku juga lebih senang hati dan ucapkan terima kasih tiada duanya pada kawan sekalian yang mau membagi cerita ini pada kawan yang lain, demi mencapai jawaban yang mungkin bisa melegakan kesesakan hatinya itu.