Friday, July 12, 2013

Manusia Kasihan




Kasihan manusia yang pada bulan dibagikan ampunan, namun mereka enggan memintanya,
Mereka bermaksiyat, dikala yang lain sibuk bertobat

Kasihan manusia yang menjadikan bulan Romadhon sama seperti bulan-bulan lainnya,
dan menganggap puasa adalah sebuah ritual yang merepotkan .
Kasihan manusia yang meremehkan janji Nya dalam kitab Nya yang mereka baca dahulu ketika sekolah dasar,
sementara saat mereka dewasa menyerah pada lapar, pada haus, pada panas udara yang menyekat kerongkongan.

Kasihan manusia yang tidak pernah melangkahkan kakinya ke masjid
Untuk menghidupkan malam-malamnya
Membasahi lisannya dengan mengingat Nya, mengharap ridho Nya.
dan tidak memohon ampunan kecuali ketika nyawa
sudah tinggal sejengkal dari raganya

Kasihan manusia yang siangnya sama dengan malamnya,
Terkurung dalam kehidupan dunia,
dan sibuk menjadi robot-robot mekanik yang dikendalikan dunia..

Kasihan manusia yang menyambut hari rayanya
Tanpa mendapat berkah dan ampunan dari Tuhannya,
hanya disibukkan dengan persiapan kue-kue dan makanan pengganjal perut.

Kasihan manusia yang mengira apabila dirinya telah selesai menunaikan puasa Romadhon
Lalu memasuki syawal seolah-olah telah terbebas dari belenggu ritual dan kembali menjadi seperti dirinya sebelum Romadhon,

Dengan menghitung kebaikan-kebaikannya selama Romadhon,
lalu membayangkan bahwa dia terlepas dari semua beban dosa.
Kemudian kembali berbohong, kembali hatinya dipenuhi iri dengki,
tangannya kembali menggenggam dunia seolah tak mau dilepaskan

Kasihan manusia yang Romadhonnya seperti siklus yang terus berulang,
yang mengangap Romadhon tahun ini telah berhasil ia lalui seperti tahun-tahun sebelumnya,
Tahun kemarin seperti itu, tahun ini seperti itu, tahun depan akan seperti itu, terus berulang.



Inspired by Bangsa Kasihan
Khalil Gibran

0 comments:

Post a Comment