Thursday, April 19, 2012

Pem- BENAR -an


Ya, kata itu yang terlintas sewaktu Kanta mencoba mencari alasan mengapa (tidak) melakukan hal ini atau hal itu. Sudah menjadi sifat dominan manusia untuk selalu menjadi yang paling benar. Dan sering kali hal ini ( pembenaran) tumpang tindih dengan kebenaran.
Saat kita mencari kebenaran kadang kita justru terjerumus dalam suatu pembenaran- pembenaran yang mana hal itu merupakan hasil kompromi kita sendiri. Contoh kecil: Suatu ketika adzan maghrib sudah berkumandang, tetapi masih ada sebagian kita yang sibuk dengan urusan organisasi yang bahkan sampai adzan maghrib selesai masih saja meneruskan kegiatannya dengan berbagai alibi. Atau sedang ada kerjaan yang penting apalagi dikejar dead line, pas sedang asyk-asyiknya mengetik ada Adzan. Memang benar adanya, bahwa menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan bagian dari amanah. Dan amanah adalah suatu kewajiban, bahkan memenuhi amanah pun diperintahkan oleh Alloh dan Rosul- Nya. Akan tetapi, seringkali kita meletakan suatu kewajiban-kewajiban dalam posisi yang (entah sengaja atau tidak) saling dilawankan dengan kewajiban lain yang mungkin lebih wajib.
Contoh di atas hanya sebagian kecil saja, masih banyak situasi dimana mungkin kita terperosok dalam suatu pembenaran-pembenaran yang akhirnya sekali lagi harus berkompromi dengan keadaan.
Hal ini juga berkaitan erat dengan pengetahuan (keilmuan) Si Pelaku tentang pentingnya skala prioritas, sehingga dia mengetahui manakah hal-hal yang penting dan harus di dahulukan diantara hal-hal yang penting.
Bagaimana dengan kamu? Sudah belajar apa hari ini?

0 comments:

Post a Comment