Tuesday, June 18, 2013

#Oh, betapa..



#np: butiran debu
Aku jadi inget kejadian tadi pagi. Kenapa dia baru datang saat aku sudah memilih yang lain. Padahal aku telah menunggunya begitu lama. Sampai akhirnya kuputuskan untuk memilih yang lain//

Sebelumnya aku  sudah melewatkan satu kesempatan, dua kesempatan, tiga kesempatan demi  menunggumu. Sampai aku bosan menunggu bahkan mulai malu jika mereka mempertanyakan sampai kapan kau akan menunggunya//

Lalu, ketika aku menjawab bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan selanjutnya dan aku yang akhirnya memilih dia, kenapa dirimu justru datang dan menyapaku lembut, sembari berkata “hai, lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu? Masih setiakah kau menungguku??”, menjawab semua “mengapa” yang menumpuk di otakku dengan senyuman itu//

Bahkan setelah aku memilih dia, dan kita berpisah, kau masih saja membayangi kisahku. Aku mulai mengingatnya. Saat kau berkata “tujuan kita satu, arah kita masih sama”//

Dan kau tetap seperti itu, mengapa tak kau tinggalkan saja aku bersamanya..? “tujuan kita satu, arah kita masih sama”, jawabmu//


Dan ketika waktu memutuskan untuk mempertemukan, aku hanya bisa memalingkan wajah dan memendam sesal tak tertahankan, tapi bisa apa??, kendali bukan aku yang pegang//

Kukira ini bisa menahanmu untuk sementara, dan melepasku dari bayangmu. Aku keliru, dengan cepat bayang-bayang mu kembali//

Sampai akhirnya, sesuatu membuatmu tertahan sekali lagi, ketika aku hampir mencapai tujuanku. Namun, ketika aku menengok ke belakang masih terlihat samar dirimu yang perlahan mencoba menyusulku//

Lalu ketika aku telah berada disini, entah merasuk dari mana sebuah rasa malu. Entah malu kepada siapa atau apa. Namun, melewatkanmu tepat didepan mataku membuatku berpikir ulang”seandainya...”//

Apakah salah seseorang yang setia sehinggadia menjadi terlalu setia..//

Apakah salah ketika sebuah kesetiaan kemudian dipertanyakan..??, lalu kau sendiri merasa bebas..?? dan seenaknya menggantungkan harapanku..??//

Berharap padamu sebenarnya membuatku malu..//


Dan sore ini, kau kembali membuatku malu..//

#Oh, betapa..


*Jangan2 dirimu sebenarnya tidak pernah ada, yang selama ini hanyalah ilusi optik dari sinar matahari..

0 comments:

Post a Comment