Thursday, September 27, 2012

cinta cinta cinta cinta*


Assalammualaikum Wa rohmatullohi Wa Barokatuh....

I’m Back, inget kata2 itu?? Inget terminator dong?? Inget Arnold swasanasegar?? Inget gubernur California?? Pastinya inget Kanta Romayo, dan selamat datang di Blog aku...... 

Posting kali ini bakal ngomongin cinta2an lagi, tapi cinta yang tak biasa. Materi ini sedikit banyak, sedikit ato banyak ga konsisten nih., aku kopi paste dari notes nya mbak Nisa Royasa, yang aku tulis ulang by my own way, bisa cek di FB ketik aja namanya. Jadi ceritanya aku lagi blog walking cari2 inspirasi gitu. Soalnya sepi. Orang kantor lagi pada keluar. Dan akhirnya, aku buka yang ini. Aku buka yang itu. Buka ini. Buka itu banyak sekali, loh kok malah jadi openingnya doraemon??, ga peduli. Dan tau2 ada suara gaib yang bilang “Coba deh kamu Search: Nisa Royasa”. Tsah.... Trus aku search dan nemu deh tulisan yang kayaknya ngasal tapi memang ngasal tapi menarik tapi aku suka. Oh ya aku ini penggila science, apa hubungannya coba, jadi dulu waktu SMA pernah mau masuk kelas IPA ato bahasa kerennya science. Tapi waktu aku cerita sama temen2ku yang lain, mereka malah bilang “Gila lu Kan”, kok gak enak ya. Oke ulangi “Gila lu Ta.., berani2 nya masuk kelas science”. Semenjak itu aku pindah masuk ke kelas bahasa dan aku baru menyadari kalo aku gila science. Cukuu..uup!!!! 

Oke, langsung cekidot.....
Buat yang suka novel, film, even history, u’ll find that almost semua kisah manusia dengan jutaan peran yang pernah ada, selalu memiliki kisah cinta. pada sebagian cerita, sengaja menjadikan kisah cinta itu sendiri sebagai main course, menu utama, untuk dieksplorasi dan dihidangkan (Ciee.. kayak makanan aja, dihidangkan) kepada para pembacanya.  Contoh sangat mudah eksposisi kisah cinta, tonton saja cerita2 bollywood.

Pada kisah yang lain, kisah cinta dihidangkan sebagai complementary dishes, alias hidangan pelengkap, pemercantik, penggugah, atau teka teki sederhana.  Tapi dengan sendirinya, kisah cinta itu sendiri yang menjadi perhatian utama.

Contohnya aja waktu nonton Titanic, kisah tragis kapal mega besar, canggih, dan megah pada masanya yang ternyata Innalillah....dalam hitungan 4 hari dari sejak peluncurannya pertama kali. Ribuan orang menjadi korban. Tragedi Titanic disebut sebagai tragedi transportasi terbesar yang pernah ada. Tetapi, justru yang menjadikan Titanic dikenang di hati banyak orang bukanlah pada tragisnya accident. Tapi karena ada kisah cinta Rose dan Jack.

Waktu nonton nih film, ngga ada yang nangis saat melihat ratusan orang berjatuhan dari geladak, ngga ada rembesan air mata saat tahu masih banyak orang yang terkunci di dek bawah kapal, ribuan yang lain sedang hipotermia, atau tenggelam ke dalam samudera. Cuma mimik miris yang terlihat saat nonton scene tsb sambil sedikit memicingkan mata, bibir meringis yang menggambarkan ekspresi kengerian dan ketegangan. Itu saja.

Tapi orang2 langsung termehek2 hanya karena kematian satu orang dari sekian korban yang bergelimpangan di malam Titanic yang patah jadi dua itu. Dan satu orang itu, yang membuat penonton nangis, adalah Jack Dawson, tukang judi (hallah... tukang judi) dan peminum dari Inggris yang pengin mengadu nasib di dunia baru, New York! Ribuan orang mati: mringis, satu orang mati: mewek!

Pada film Armageddon pun demikian, yang membuat film ini menjadi sangat menyentuh bukan pada komet yang menghancurkan separuh bumi, justru pada kisah segitiga antara bapak, putrinya, dan pacar putrinya dimana hubungan ini menjadi sangat dramatis saat Harry (sang ayah) harus mengganti posisi A.J (pacar anaknya) untuk menekan pemicu nuklir......

Kenapa bisa seperti itu?? kenapa orang2 cenderung lebih mudah terkesan dan moving dengan hal2 yang sangat abstrak seperti cinta. Ciee... cinta; abstrak.

Ada dua sisi dari diri seseorrang dalam melihat sesuatu, science dan conscienece. Yeah, akan menjadi konyol saat melihat tangisan para penonton Titanic menggunakan sisi science/logic. Dengan logic, saat kapal akan tenggelam, isu diskriminasi seharusnya menjadi lebih penting mendapat perhatian melihat penumpang kelas 3 dipandang tidak layak diselamatkan. Tapi pandangan dari sudut itu tidak relevan di tengah2 adegan Rose harus melepas jari jemarinya dari pegangan tangan Jack dan merelakan tubuh Jack berangsur2 tenggelam di telan samudera. 

Conscienece/nurani, sisi itulah mungkin yang membuat kita bisa ikut terhanyut dengan perasaan Rose saat itu. Bisa ikut serasa berada di sana, berada di posisi Rose, bagi yang sedang jatuh cinta, membayangkan tubuh kekasihnya yang harus ia lepaskan dari pegangannya, menyadari takdir telah menentukan keputusannya untuk tak bisa lagi mempersatukan mereka ever and after........  It’s touching, isnt it.......??

Dan begitulah cinta. Pesonanya mampu mengalihkan perhatian hati manusia dari kengerian tenggelamnya ratusan umat manusia ke dalam samudra maupun tragedi meteor yang akan menghantam dan memusnahkan ras manusia di bumi.
Karena cinta sejati selalu bisa menyentuh nurani...Ceilaaaa...# Tsah.

Shakespeare mengatakan “Journeys end in lovers meeting”. Semua kisah dari kehidupan di dunia akan berakhir saat mereka menemukan cinta sejatinya. Semua masalah yang telah dan akan mereka hadapi menjadi tak berarti dibandingkan anugerah terbesar hidup. Karena motivasi terbesar manusia dalam hidup adalah Cinta.Inget cinta. Sekali lagi, cinta.

Freud bahkan punya klaim sendiri kenapa manusia menjadi seperti itu, Berbeda dengan Maslow yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk rasional, Freud berpegang bahwa manusia adalah makhluk irasional, dimana sebagian besar dari tingkah laku manusia didorong oleh kekuatan2 yang tidak disadari. Hal yang irasional itu diantaranya adalah feeling, perasaan. 

Di dalam Al-qur’an sendiri dikatakan:
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). QS 3 : 14
Ayat ini menunjukan bahwa memang ada kecenderungan dari diri manusia terhadap beberapa hal, diantaranya adalah pada lawan jenisnya.
Ada juga beberapa roman yang terkenal dan sangat dekat dengan kita antara lain: Muhammad-Khodijah, Ali-Fatimah, Yusuf-Zulaikha, Adam-Hawa. Hanya saja tak banyak literatur yang membahas lebih intim tentang dunia cinta mencintai, mahabbah. Ato mungkin aku yang kurang bahan bacaan yaa??!,Taman orang2 yang sedang jatuh cinta karangan Aidh Al Qorni keliatannya jadi salah satu literature yang wajib baca. Kalo readers ada rekomendasi bahan bacaan ato referensi lain, bisa banget. 

Tidak banyak ulasan cinta yang lebih personal, natural, dan apa adanya.. Pada beberapa pandangan lain, cinta dipandang sebagai bagian dari syahwat, yang merupakan kecenderungan manusia terhadap aspek2 material, bukan sebagai Hawa yang merupakan kecenderungan kepada yang lebih non-material, berkaitan dengan eksistensi diri, serta persoalan2 yang lebih abstrak dan instinktif, yang bisa tumbuh dan dirasakan oleh makhluk hidup dengan latar belakang, agama dan bentuk apapun.

Ada yang mengatakan, bahwa cinta itu energi yang memiliki kekuatan magis. Mungkin lebih tepatnya energi Ilahiah. Energi itu yang mampu mempertemukan, dan instink yang akan memberitahu. Seperti dua orang asing yang tiba2 saja bertemu dengan skenario manis, di sebuah tempat tak direncanakan sbelumnya. Insting yang akan memberitahunya bahwa dia adalah cinta yang dia butuhkan.

Arthur Abbot, di film Holiday mencontohkan: Say a man and a woman both need something to sleep in and both go to the same men's pajama department. The man says to the salesman, "I just need bottoms," and the woman says, "I just need a top." They look at each other and that's the 'meet cute.'
Kata salah seorang kawan, “selingkuh fisik masih bisa dibicarakan, selingkuh hati lebih rumit mencarikan solusi. Mungkin kau sedang kalut saat itu. Kalau memang itu sebuah kesalahan, akan dengan mudah diperbaiki...

Mungkin kalau tokoh2 ayat-ayat cinta yang mengatakanya, mereka akan punya bahasa yang lebih terdengar melankolik dari itu. atau, dengan hati penuh ikhlas (walau kadang salah mengartikan) menawarkan poligami sebagai bukti tulusnya cinta kepada Tuhan. well...tentu aku tidak menentang poligami. Karena itu diperbolehkan. Tapi yang aku tahu, hal itu bisa dilakukan dengan beberapa keadaan yang harus terpenuhi. Love love love...

Betapa manisnya cinta. berapa miliar literatur, tulisan, dan eksposisi, puisi, deskripsi, kisah, tentang cinta yang pernah ditulis oleh umat manusia.

Dan diantara tanda-tandaNya ialah Dia menciptakan untuk2 mu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikaNya di antaramu rasa kasih sayang. 

Rasa cinta adalah kecenderungan itu. Perasaan magis yang diperkuat oleh instink kejujuran nurani sehingga tercipta keyakinan. Kecenderungan pada seseorang yang denganya dia bisa merasakan ketentraman karena adanya kasih sayang....oh....so sweettt.....Manusia mana yang tak menginginkan kehidupan seberkah itu?

Maka, malam ini, di saat kabut pagi buta mulai menyisir hari, menempel di pucuk2 rerumputan halaman depan, menetes pelan sebagai embun penyejuk hari, kehadiratMu kulantunkan pengharapan yang Kau abadikan dalam kitabMu....Hiks..Hiks...

Robbana..hablana..min azwa..jina..wa dzurriyyatina..qurrota a’yun........waj ‘alna...lilmtuttaqi..n i ma..ma.....

 “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Furqan:74)
Yups, gimana? Do you like it?? Ngasal ga pa2 asal ada dasarnya.

See yaa

Best regard
*intro cinta gila Norman Kamara; recycle chaiya-chaya

0 comments:

Post a Comment