Hari ini 2 Mei, Hari pendidikan Nasional.
Ibu kita telah mati.
Ibu kita telah mati. Sejak televisi, mengajarkan budi pekerti. Tentang
bagaimana membunuh dengan hati-hati. Dan memamerkan aurat tanpa rasa nyeri. Ibu
kita telah mati. Ibu kita telah mati. Ketika kita diam-diam memompa keras
jantungnya dan menyibak rahimnya dengan memoles gincu ke bibir anak perempuan
yang belajar melirik dengan genit.
Bukankah kita telah
membunuhnya. Ketika di sekolah-sekolah anak-anak kita biarkan diajar ilmu
pengetahuan yang hanya di luar batok kepala mereka. Lalu kita penjarakan mereka
dari hasrat merenungi kehidupan. Seperti kupu-kupu belajar menggapai cakrawala.
Ibu kita telah mati ketika kita gamang dan kehilangan kesadaran hidup. Dan
diam-diam merencanakan bunuh diri.*
Sosok ibu sebagai guru
pertama dan utama, sampai kapan?
*diambil dari buku
catatan waktu kuliah
Hari ini juga bertepatan sama Hari ulang tahun Semarang, tempat lahir, kecil sampe gede.
Piye Jal??
0 comments:
Post a Comment