Posting ini masih ngomongin Industri Pertipian (ngapa jadi candu
gini), Sebelumnya aku mau ngucapin selamat pagi dulu buat Oom Ical (Abu Rizal
Bakrie), Oom Tanu Sudibyo (kalo gak salah), pakdhe Surya paloh, pakdhe Karni
Ilyas dan juga mas Anindya Bakrie. Karena kata seorang bijak, yaitu aku sendiri
(Hallaaahhh....!!!) Karakter suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh apa yang dia
baca, dengar dan tonton, dan sebagai orang yang memegang peranan penting di
media tolong itu medianya dikonrol dan diawasi ya, jangan malah disalah
guna.....!!
Back
to laptop...
Ngomongin Tim kreatif ato bahasa inggrisnya Creative team (gak
ngaruh). Tim Kreatif punya peran penting banget di Stasiun Tipi Untuk mbuat
berbagai macam acara yang jumlahnya mencapai ratusan jam acara setiap bulannya.
Stasiun tipi nempatin para penulis
skenario, konseptor ide, pengembang program dan bagian riset acara tipi berada
di dalam sebuah tim yang disebut tim kreatif, PENTING nih. Tim ini adalah otak
dari segala ide kejahatan dan kecemerlangan acara tipi. Mereka bekerja keras,
memeras otak, membanting tulang, mulai, he..he.. untuk menghasilkan ide dan
mencoba menyajikannya menjadi kertas naskah yang siap diproduksi.
Nah, disini bedanya kedudukan penulis naskah di rumah produksi
dengan penulis naskah di stasiun tipi (nyambung Post sebelumya: NulIs di TiPi,
MAU??). Seorang penulis naskah stasiun tipi wajib mengetahui bagaimana cara
kerja tim kreatif di tipi. Mereka dihadapkan pada kenyataan hidup yang sulit
dan berat, bagi aku: Buat makan aja sulit. (drama..drama...). Aku review lagi,
jadi tim kreatif itu kudu siap sama ritme kerja, kedisiplinan, sistematika
kerja di tipi dan pola produksi stasiun tipi yang padet banget . Hampir ngga
ada waktu luang untuk berleha-leha, ngopi-ngopi, makan siang, ke warung tenda,
jalan-jalan (ngga segitunya juga kalee) bahkan tim kreatif harus mampu membaca
pasar (buku terbitan mana??). Mengetahui masalah rating acara adalah sebuah
kewajiban (kayak sholat aja). Memonitor setiap saat dengan setiap ide yang
segar dan mau menerima masukan adalah modal utama dalam sistem kerja tim
kreatif di tipi.
Walaupun terlihat ketat banget dalam bekerja, tim kreatif dikasih
kebebasan seluas-luasnya buat ngembangin ide. Biasanya tim juga diberikan waktu
yang cukup buat ngadain riset dan pengumpulan data, waktu bikin sebuah program
acara yang kompleks, misalnya.
Dari hasil riset tersebut, terus dipilah dan dipilih cerita-cerita
yang menarik buat diangkat menjadi tayangan di tipi. Tahap ini melalui banyak diskusi
dan proses meeting maraton. Diskusi meliput proses reading (membaca naskah),
input (menerima masukan terhadap draft naskah), koreksi naskah, perbandingan
isi naskah dengan data riset, revisi naskah dan pembahasan rencana produksi
dengan pendekatan scene by scene (naskah diteliti ulang dari setiap scene
hingga siap untuk diproduksi). Proses ini sangat penting kalo kita mau bikin sebuah produksi cerita buat sinetron
ato pilm.
That’s all for tday, see ya...
0 comments:
Post a Comment