Tuesday, May 1, 2012

Pilih KontRAk ato BeBas toMBak????


Possting kali ini tetep ngomongin penulis di tipi, (baca posting sebelumnya, sebelumnya, dan sebelumnya lagi). Bisa penulis naskah, sekenario, program, semuanya deh yang ada hubungannya ama tulis menulis di industri pertipian. Hallaaaaahhh...
Let’s play the show....
Penulis Kontrak dan Penulis Tetap bisa dilihat dari status pekerjaannya, ada perbedaan antara penulis Kontrak dan Penulis Tetap. Penulis Tetap biasanya adalah karyawan tipi itu sendiri yang ditugasin nulis berbagai macam naskah acara, hanya pada stasiun tipi tempatnya bekerja. Kewajiban sebagai karyawan tetap tentunya diatur berdasarkan perjanjian yang diatur oleh bagian HRD, tau HRD apaan? Buka kamus, perusahaan dan karyawan itu sendiri. Di tiap stasiun tipi, penulis tetep dapat penghasilan dari gaji dan reward berupa bonus kalo acara yang ditulisnya punya rating dan share yang tinggi.
Penulis Kontrak adalah pekerja freelance, free itu bebas lance tu tombak, jadinya tombak bebas,haalllaaahhhh..... yang dikontrak stasiun tipi dalam jangka waktu atau jumlah unit episode tertentu. Ia dapat bayaran berdasarkan nilai kontrak yang udah disepakati. Perjanjian kerja sama dilakukan oleh Manajer Departemen Produksi atau Presiden Direktur stasiun tipi dengan penulis skenario kontrak itu sendiri. Layaknya seorang penulis tombak bebas ato bebas tombak ato freelance, ia bisa kerja dimana aja dalam satu kesatuan waktu yang bersamaan. Tetapi ia wajib nyelesaiin segala macam kerjaan berdasarkan kontrak yang disepakati. Reputasi penulis skenario freelance (baca: bebas tombak) dibangun berdasarkan ketepatan kerja dan kualitas karya yang dihasilkan. Semakin tepat dan berkualitas, otomatis namanya akan terkenal di dunia tipi dan berakibat positif, membanjir sampe Tsunami sehingga banyak kerjaan menulis untuknya.

Soal pilihan jadi karyawan tetap atau pekerja tombak bebas (freelance), terserah kepada pribadi masing-masing. Tetapi atas nama kebebasan waktu dan tantangan dan Cinta (capek deh) berkarya dan bekerja, banyak penulis skenario lebih suka pake sistem kontrak dibandingin jadi karyawan tetap. Namun perlu dipahami, bahwa jalan panjang penuh aral rintang onak dan duri juga paku. Baik paku baja , besi ataupun paku payung (apaan sih!!) buat jadi seorang penulis skenario yang dikontrak secara profesional, butuh ketekunan dan kreatifitas tanpa batas.Catet!!! Persaingan di dunia kreatifitas sangat tinggi, banyak penulis skenario yang terjungkal (cie?!!), kesandung karena tidak bisa menjaga kualitas tulisannya. Namun tidak sedikit yang berhasil, karena selalu belajar menghadapi badai, topan, gempa bumi perkembangan industri tayangan tipi secara rutin.
That’s it lesson for today.bye....

0 comments:

Post a Comment