Bismillahirrohmanirrohim...
Assalammualaikum
Wa Rohmatullohi Wa Barokatuh....,
Halo2
readers, I'm back. Kali ini mau posting yang agak2 kalem dah, ngomongin tentang
ROHIS yang lagi di pandang sebelah mata (Cie... Mata satunya kemane Bos....).
Lets Chek......
Akhir2
ini banyak beredar pemberitaan negatif tentang ROHIS. Dan aku kok
gimanaa.. gitu rasanya dengan berita yang beredar. Aku ikut ROHIS dari jaman
SMA kelas 1, karena organisasi ROHIS baru aku temuin saat SMA. Mungkin kalo
waktu TK aku udah nemuin ROHIS, aku bakal ikutan ROHIS dari TK.
Eh, sebelum masuk ke isi, ada yang mau aku tanyain
dulu. Simak ya...!!
Bakso, bakso apa yang bisa berenang??? Pertanyaan
apaan nih, Aneh. Jawabannya ada di akhir posting ini. Tapi jangan langsung scrolling
ke bawah ya. Baca dulu deh..
Menggeliatnya (#tsah.... kayak uler aja menggeliat)
aktivitas ROHIS (Rohani Islam) di dunia pelajar sekolah en kampus dengan
se-gudang dan se-abrek manuver-manuvernya (Ceilee...manuver) dalam berbagai
kegiatan, sekarang kegiatan ROHIS kan banyak nih, dari: Ngaji, jalan2, ESQ,
Bazar, kegiatan kreatif, E.g: Nasyid, lomba komputer, gambar, talkshow, masih
banyak lagi. kadang dianggap sangat meresahkan bagi sebagian (besar) orang. Rohis
kayaknya jadi momok (popok maksudnya kalee..) yang sangat
menakutkan. Apalagi pake acara klaim2 an sepihak oleh meteor tipi, nggak
secara langsung sii, tapi menjurus. Justru menambah simpang siurnya berita
tentang ROHIS ini. Kalo ente mau beli sepatu ya tanya sama pedagang sepatu,
sepatu yang baik tu kayak apa.? Jangan beli sepatu tanya sama tukang gorengan.
Ya ente dapet info kurang tepat. Bisa2 salah. Paham ya maksudnye?? Nggak..??
Sama. Udah gitu pake disebar-sebarin pake acara tipi. Jadilah muncul isu2 ROHIS
sebagai tempat rekruitmen sekaligus regenerasi terorisme dikalangan pemuda2
islam. Dan aku gak sepakat dengan itu.
Aku ikut ROHIS dari jaman SMA kelas 1, soalnya
organisasi ROHIS baru aku temuin saat SMA. Mungkin kalo waktu TK aku udah
nemuin ROHIS, aku ikutan ROHIS dari TK. Kayaknya pernah baca kalimat ini..
Coba pikir, kalo ada yang nganggep kehidupan dunia
ini abadi dan kekal. Menurut mereka (baca: ROHIS) dunia ini hanya tempat
persinggahan dalam perjalanan panjang kehidupan. Cuman salah satu terminal #tsah.....
kayak bis malem aje, pemberhentian dari sekian banyak terminal untuk menuju
akhir dari sebuah perjalanan. Dunia cuman tempat latihan buat seorang hamba apa
doi kelak sukses di akhirat atau tidak. Emang salah kalo mereka lebih
memperjuangkan kehidupan akhirat-Nya yang abadi dibandingkan dunia yang melalaikan
ini? Tapi bukannya mereka tidak mementingkan kehidupan dunia. Bukan. Tapi
mereka cuman pengen memposisikan sesuatu pada tempatnya. Kalo akhirat tu tetep
tujuan akhirnya. Mereka juga ingin sukses dunia dan akhirat kok.
Aku ikut ROHIS, masalah buat anda?? Mereka bukannya
tertutup atau pergaulannya terbatas. Mungkin aja orang2 yang cuman sekilas
melihat mereka yang justru membatasi pergaulannya atau “minder” bila bergaul
dengan mereka. Mungkin juga aktivitas dan kesibukan mereka yang berbeda dengan
orang kebanyakan: dateng ke pengajian, sering ke Mesjid, kuliah (ya iyalah), silaturahmi
ke ustadz, dll. membuat mereka se-olah2 tertutup dan punya dunia sendiri.
Padahal sejatinya mereka sangat terbuka. Betapa manisnya senyum teman2 ROHIS
(Ihiir...) bila ber-pas2an an dengan teman-teman lainnya meskipun bukan ROHIS
atau bahkan guru dan dosen, walau senyumnya terkadang sedikit dipaksa karena
bisa jadi mereka lagi ga ada uang saking seringnya ber-infaq. Coba ingat-ingat,
betapa seringnya mereka mencoba sekedar menyapa dan ngajuin pertolongan.
Walopun ga diminta
Aku ikut ROHIS, masalah buat anda??, bila ada
sebagian orang yang sebagai hamba tidak betah dirumah-Nya. Coba bandingkan,
mereka dengan pemuda lain seusianya yang lebih suka dan nyaman dikos. Nonton
Dahsyat atau putih abu2 (tau banget kayaknya) atau bahkan nongkrong
ditempat-tempat rental Play Station, Kantin, Warnet, main game on line, dll.
Mereka memang beda. Mereka lebih sering terlihat di mesjid. Mereka di mesjid
karena mereka ingin terus menjaga sholatnya, sholat berjamaah. Tidak hanya itu,
mereka juga ingin menyempatkan tilawah al-qur’an dan sholat tepat waktu. Bukannya
mereka nggak belajar. Ato males balik ke kosan, Bukan. Tetapi bagi mereka
mungkin, lebih nyaman dan tentram belajar di mesjid. Karena bagi mereka mesjid
bukan cuman tempat sholat. Mereka berdiskusi, belajar bersama, bertukar
informasi atau sekedar ngobrol, tak jadi masalah. Memang nggak segala hal bisa
dilakukan dimesjid, tetapi berawal dari mesjid segala hal bisa dilakukan. Iya2,
keren2...
Aku ikut ROHIS, masalah buat anda?? Jika masih ada
yang nganggep pakaiab nyang syar’i itu menjadi sebuah hal yang tabu. Jilbab
yang dipakai perempuan mereka, yang selebar taplak meja itu memang aneh tapi
itu perintah Allah didalam qur’an-Nya. Apakah sebuah keanehan bila seorang
hamba yang tunduk pada Tuhan-Nya? Celana kain yang dipakai oleh lelaki mereka,
memang tidak trendy apalagi gaul. Tidak seperti celana2 gahool diatas lutut
atau model2 celana lain yang lagi nge-trend. Mereka cuman ingin nutupin
aurat mereka dengan sempurna. Celana yang mereka gunakan harus siap untuk
digunakan beribadah kapan dan dimana saja. Mereka beda dari orang kebanyakan
yang bila adzan tiba kemudian mencari beribu alasan buat nggak memenuhin
panggilan-Nya karena make celana pendek atau khawatir celananya terkena
najis. Mereka sangat hati2 dalam menjaga kebersihan dan kesucian. Sekali lagi,
salahkah bila ada seorang hamba yang tunduk pada Tuhan-Nya?
Aku ikut ROHIS, masalah buat anda??, bila masih ada
yang nganggep bahwa gak punya pacar itu sebuah hal yang mampu membuat hidup
dirundung galau, gak gaul. Status FB: galau, mention twitter: galau maksimal.
Mereka sadar betul bahwa haram hukumnya bersentuhan dan bermesraan dengan lawan
jenis yang bukan muhrim. Para lelaki dan perempuan mereka memang jomblo, tetapi
perlu diingat, mereka itu high quality jomblo (aseek...), bukan makhluk yang
diobral buat yang nggak halal. Bahkan bila boleh jujur, mungkin lelaki2 diluar
sana pun memimpikan bisa menjadikan salah satu dari mereka untuk menjadi
bidadari dalam hidupnya, karena perempuan2 mereka terlihat begitu anggun dan
sangat menjaga diri, harus menjaga hijab. Mereka juga sadar bahwa citra yang
melekat ditubuh mereka adalah ROHANI ISLAM, membawa nama islam, oleh sebab itu
mereka ingin benar-benar menjalankan ajaran islam dengan baik. Bukannya memilih
mana yang enak dan mana yang ndak.
Aku ikut ROHIS, masalah buat anda??, bila benar
mereka lebih mementingkan organisasi daripada kuliahnya. Mereka justru ingin
menyeimbangkan kehidupan kuliah dan organisasinya. Bagi mereka berorganisasi
itu bukan sekedar ajang pembelajaran, tetapi sebuah sarana beribadah, mengajak
orang pada kebaikan. Nilai akademis mereka juga nggak kalah dengan teman2
lainnya yang kuliah saja. Indeks prestasi mereka diatas rata-rata, bahkan
banyak dari mereka yang berhasil menjadi pelajar berprestasi dan membawa nama
baik kampusnya. Padatnya aktivitas yang mereka geluti itu, agar mereka mampu
mengoptimalkan waktu dengan sesuatu yang bermanfaat, biar nggak ada waktu yang terbuang percuma.
Aku ikut ROHIS, masalah buat anda??, bila teriakan
takbir mereka itu dianggap sebuah hal yang tidak berguna. Sia-sia. Menurut aku
tuh salah besar. Mereka bertakbir, karena pengen menyemangati hati dan jiwanya.
Mereka kayak gitu soalnya mereka pengen selalu mengucapkan kata-kata yang baik.
Kalimat Toyyibah. Mereka sadar dan pengen menjadikan islam itu hidup dalam
kesehariannya, jangan sampai ada orang2 yang membawa embel-embel islam ini
justru bertingkah laku yang sebaliknya.
Lalu buat apa ROHIS itu ada? Jawabannya karena
dunia butuh mereka. Karena hadirnya mereka menjadi pembeda. Karena hadirnya
mereka adalah untuk sebuah harapan.(canggih2).
Selesai. Eits belum. Satu lagi nih, bakso, bakso
apa yang bisa berenang?? Jawabannya adalah bakso ikan.
Wallohu alam..
Best Regards
0 comments:
Post a Comment