Tuesday, February 26, 2013

CATATAN MADARA

Kalian yang membaca catatan ini, berarti juga telah mengetahui kisah kisahku yang telah banyak diceritakan orang orang di dunia shinobi, apapun tujuan dan motif dari cerita yang kalian dengar semua bisa jadi sebuah kebenaran atau sebuah kebohongan belaka.

Semua berawal dari rasa yang tak nyaman dan tak menyenangkan. Entah itu karena masa lalu atau karena  ingin mengubah masa depan yang jauh di depan sana untuk menjadi tempat yang paling indah dan terbebas dari kengerian dunia ini.

Semua perlawanan berawal dari ketidaknyaman kita terhadap dunia kita sendiri saat ini. kenapa semua seperti ini? kenapa? Itulah awal pertanyaan yang kelak akan melahirkan diriku yang sekarang; pemberontak; pengkhianat, pejuang atau apalah sebutannya.

Semua pemberontak terbiasa dengan rasa angkuh karena mereka selalu berpikir bahwa diri mereka tidak akan pernah dimengerti oleh orang kebanyakan. Seorang pemberontak tak pernah puas akan hari ini. mereka ingin lebih dan lebih.

Baginya semua yang ada di sekitarnya selalu kurang dan kurang. Hingga akhirnya ia bosan dan berkata, “bila kalian tidak ikut denganku, maka aku akan memaksakan kehendakku kepada kalian semua agar kalian mengerti apa yang aku rasa dan pikirkan”.

Aku tahu dan begitu juga kau. Apa motivasi awal kita hanya karena kita membenci perlakukan yang dilakukan terhadap diri kita, ketidakadilan atau karena kita ingin melakukan sesuatu yang besar, mengubah dunia shinobi yang saat ini kita saksikan menjadi sebuah masa depan, dunia yang lebih Indah.

Hanya saja, pemberontakan yang aku, kau, kita lakukan bukanlah sebuah pijakan untuk awal yang indah. Semua pemberontakan selalu bermula dari awal yang melelahkan dan mengecewakan. Dan apakah kau tahu kemana nanti semua ini akan mengarah?

Bagiku Rencana Mata Bulan adalah sebuah akhir yang sempurna.

Cobalah kita pikiran sekali lagi. Jika perlawanan dan pengkhianatan (yang aku anggap sebagai sebuah perjuangan dan pengorbanan) ini adalah sebuah awal yang menyenangkan, mungkin semua orang ingin bergabung. Bergabung dengan perlawanankan yang saat ini kau lakukan atau apa yang aku lakukan saat ini.

Karena bahkan para petinggi desa itu tahu, sebuah perlawananan haruslah mengorbankan setiap kesenangan yang selama ini kita peroleh. Menjadi pemberontak yang dianggap pengkhianat itu butuh pengorbanan yang  tak sedikit. Bahkan sejak memikirkannya, apakah aku harus memberontak, melawan atau tidak? Itu pun butuh sebuah perenungan yang melelahkan dengan meng-andai akan seperti apa aku kelak seandainya aku melawan atau tidak melakukannya sekarang.

Kalian pasti telah mengenal Itachi, Dia bahkan harus mengorbankan nyawanya demi mimpi yang diyakini-nya, kedamaian. Tak perlu ku ceritakan kisahnya disini, tapi aku yakin bahwa kelak Itachi akan menjadi legenda bagi desa.

Awal perlawanan adalah awal yang melelahkan. Bahkan, setelah perlwananan yang kita lakukan, kita akan tahu betapa melelahkannya perlawananan itu. Karena melawan itu melelahkan, tak banyak orang yang ingin berontak.

Kalian entah mengerti atau tidak, tapi para kage  memilih berdamai dengan diam. Mengapa? karena diam adalah penyelamat terakhir bagi mereka, bagi desa yang menginginkan kenyamanan yang penuh dengan kepalsuan dan kepura-puraan. Karena dunia shinobi ini dipenuhi dengan kebohongan akan kebahagiaan, maka dari itu kau, aku berontak. Aku melawan semua kebohongan.

Kau adalah pemimpi, aku adalah pemimpi dan semua pemberontak adalah pemimpi. Tidakkah kau lihat dirimu sendiri? aku selalu memimpikan sesuatu yang orang lain tak mampu atau mau untuk memimpikannya. Mimpi yang pelan pelan membuat tubuhmu kurus dan pikiranmu kisut, terkurung dalam pikiran pikiran besarmu. Aku pernah merasakannya, bahkan sampai hari ini pun masih seperti itu.

Seorang pemberontak mampu menjaga mimpi mimpinya. Seperti yang dilakukan Itachi dengan jutsu terlarangnya mampu menghentikan waktu dengan sekali sentakan. Seorang pemberontak bisa masuk di waktu apapun.

Para pejuang adalah mereka yang dilahirkan untuk menguasai waktu, walau seringkali waktulah yang berbalik memakannya tanpa sisa.

Apakah kau siap jika apa yang kau yakini dan pegang hari ini akan mengambil orang orang yang kau sayangi dan pelan dan pasti mimpi mimpi itu juga mengambil dirimu? Atau mungkin kau sudah mulai kelelahan dan bertanya tanya sampai kapan semua ini berakhir? Kapan semua ini akan terwujud menjadi nyata?

Aku memilih untuk menjaga mimpi mimpiku. Aku tak perduli walau mimpi mimpi ini akan memakan diriku atau membuatku menjadi hal yang tak terbayangkan, diriku yang bukan diriku.

Karena mimpi mimpi yang dijaga oleh seorang pemberontak bisa merubah kepribadiannya menjadi apa saja dengan waktu sebagai pemicunya. Kau harus siap jika kelak hal itu terjadi. Saat mimpi mimpi yang kita jaga kian hari terasa berat dan melelahkan. Perlahan dan pasti, kita bisa kehilangan diri kita sendiri.

Mimpi yang terlalu lama untuk bisa terwujud bisa membuat seorang yang memimpikannya memiliki kepribadian yang tak stabil.

Kelak, mimpi mimpi yang tak kunjung selesai bisa membuatmu menjadi sosok yang berbalik dengan sempurna. Kau bisa saja berubah menjadi monster dan musuh yang dulu kau benci dan ingin kau hancurkan. Kau akan menjadi apa yang ingin kau musnahkan. 

Ia bersama sang waktu mengasah rasa ketidakpuasan dan kecewa yang mempercepat lahirnya monster dalam dirinya. Tujuan mereka hanya satu: membuat mimpi mimpi mereka didengarkan oleh siapapun walau harus dengan suara yang paling keras dan merusak.

Lalu tiba tiba muncullah kelelahan yang luar biasa. Satu persatu perasaan yang aneh bermunculan: keterasingan yang mencekik, kesepian yang menusuk, ke-muak-an akan semua yang kita lihat, aku lihat yang datang bertubi tubi tanpa henti, kehampaan yang lebih dalam dari dasar jurang yang paling dalam sekalipun dan tiba tiba dunia kita menjadi sebuah arena pertarungan yang paling menggelisahkan yang tak pernah selesai, yang aku sebut perjuangan atau mungkin kau menyebutnya peperangan. 

Pada saat aku menuliskan kalimat terakhir, aku teringat Hashirama, sahabat baikku, sahabat terbaik. 

Kita semua akan mencapai, berada di titik ini. bahkan apa yang kita rasakan di tengah perjalanan nanti akan membuat kita menjadi siapa. Tiba tiba aku bagaikan sendirian. Berteman kegelapan. Serasa seluruh tanggungjawab di pasrahkan pada diri.

Adakalanya aku ingin berhenti dan berkata, “apakah aku harus menjadi seperti orang orang tanpa mimpi yang  tunduk pada Hashirama dan menghentikan semua omong kosong ini?”

Kita seringkali memandang sekitar dan berkali kali ingin melepaskan keyakinan yang kita perjuangkan. Kadang aku berpikir untuk  melepas semua awal yang aku “perjuangkan” atau kau mungkin menganggapnya perang yang aku mulai.

Apa kalian kira aku tidak merindukan kedamaian? Kalian salah besar, rinduku akan kedamaian sangatlah besar sehingga tak terbayangkan oleh  kalian.

Seringkali aku ingin segera melepas rasa sakit, sepi yang selama ini aku rasakan dari pemberontakan yang aku lakukan selama ini. Semua perlawanan selalu berujung dengan rasa sakit dan kematian. Itulah kenapa tak banyak yang ingin melakukannya. Namun kau, aku akan tetap melakukannya. 

Aku menantang semua yang ada di depanku dan mencoba untuk menghancurkannya dengan seluruh jutsu yang ku miliki, lalu berharap akan ada hari hari di mana aku bisa membangunnya kembali sebuah dunia shinobi dengan ide ide dan harapan harapan yang membuatku hidup walau tertatih dan kembali berjalan di jalur yang ku anggap benar.

Jalur yang telah aku pilih. Jalur yang kadang ingin sekali-ku buang karena telah menguras kewarasan yang paling dalam sekalipun.

Mungkin hari ini kau, aku sedang berpikir bahwa kita diciptakan untuk membangun dunia ini dengan begitu menawan. Menjadi utusan yang harus rela untuk bersuka cita dalam rasa sakit demi meraih impian impian yang dibebankan di pundak kita.

Hari demi hari belajar untuk mencintai keterasingan lebih dari apapun atau siapapun. Dan kesendirian adalah kekasih yang paling kasih. Dan kau, aku akhirnya menyimpulkan bahwa semua ini aku lakukan untuk meraih hari yang terbaik di masa yang tak terlihat oleh mata yang memilih mengancamku. Masa yang jauh yang aku sebut masa depan. Rasa damai yang sebenar benarnya.

Dan sesuatu yang telah aku mulai sudah seharusnya aku selesaikan.

Pikirkanlah lagi jika ingin menjadi diriku..
 


0 comments:

Post a Comment