Wednesday, June 19, 2013
Quote #7
"manusia dibatasi pilihannya (apa pun itu),
bersungguh-sungguh atau tidak melakukan apa-apa"
tertawa bersama cinta
Ini seperti kesedihan yang kau
ciptakan sendiri
Menertawakan cinta, seperti hal nya
mengolok-olok dunia
Gembira dan kesedihan adalah sangat
dekat
Seperti gelap dan terang, yang
senantiasa bertukar tempat
Dan mengagumi senja adalah
pekerjaan
Bagi orang-orang yang dimabuk cinta
Lalu kita menjadi bagian dari
kesementaraan
Seperti embun yang muncul ketika
ditinggalkan malam
OTak cAMpURAn
Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sel neuron yang
ngoordinasiin aktivitas otot, monitoring organ, membentuk atau menghentikan
masukan dari indra, dan ngaktifin aksi.
Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diiket sama sel-sel
neuroglia, neuron punya peranan penting dalam koordinasi.
Otak, bahasa Inggrisnye encephalon
Otak
manusia adalah struktur pusat pengaturan yang punya volume sekitar 1.350cc en
terdiri atas 100 juta sel saraf ato neuron (wuihhh...wuiii..ihhh), Otak manusia
yang bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia.
Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran/ pikiran. Otak
en sel saraf didalamnye dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia.
Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.
Setelah aku cari2 mungkin ini jawaban
yang paling mendekati, yang bikin tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit,
percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi
pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang
samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang
termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren. Itu semua adanya di otak.
Kalo ada yang gak beres sama perilaku
or sikap, brati ni semua salah otak, gitu..?? Loh yang berbuat kan tangan,
kaki, mata, telinga, ngapa otak yang disalahin???
Tuesday, June 18, 2013
#Oh, betapa..
#np: butiran debu
Aku jadi inget kejadian tadi pagi.
Kenapa dia baru datang saat aku sudah memilih yang lain. Padahal aku telah
menunggunya begitu lama. Sampai akhirnya kuputuskan untuk memilih yang lain//
Sebelumnya aku sudah melewatkan satu kesempatan, dua
kesempatan, tiga kesempatan demi
menunggumu. Sampai aku bosan menunggu bahkan mulai malu jika mereka
mempertanyakan sampai kapan kau akan menunggunya//
Lalu, ketika aku menjawab bahwa aku
tidak akan menyia-nyiakan kesempatan selanjutnya dan aku yang akhirnya memilih
dia, kenapa dirimu justru datang dan menyapaku lembut, sembari berkata “hai,
lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu? Masih setiakah kau menungguku??”, menjawab
semua “mengapa” yang menumpuk di otakku dengan senyuman itu//
Bahkan setelah aku memilih dia, dan
kita berpisah, kau masih saja membayangi kisahku. Aku mulai mengingatnya. Saat
kau berkata “tujuan kita satu, arah kita masih sama”//
Dan kau tetap seperti itu, mengapa
tak kau tinggalkan saja aku bersamanya..? “tujuan kita satu, arah kita masih
sama”, jawabmu//
Subscribe to:
Posts (Atom)