Halo..Halo..Halo...
Lamaaaa.... Banget gak nulis.
Alesannya , classic. lagi2. You Know lah...
Aku lagi sakit kepala banget2 nih. Jadi dari kemarin Cuma blog
walking aja. And ternyata banyak banget blog2 yang menarik buat dikunjungi (
lucu ya?!!, dikunjungi, kata dasar kunjung. Kunjung bukannya yang lagu anak2
itu ya??!!, kunjung-kunjung pacul..cull.. Ok. Cukup. Garing). Asyiknya jalan2
di blog tu, kita bisa dapet artikel2 bagus tanpa harus ke toko buku beli buku
atau toko majalah beli majalah. Nah pas lagi jalan2 gitu aku nemu artikel bagus
ni. Cekedot...!!!
“cinta itu membuat kita
cenderung berpikir lebih besar dan kreatif”
Bikin lagu, tema cinta. Bikin film, tema cinta. Bikin baju, tema
cinta (apa iya??!!). Bikin pesta tema cinta. Bikin anak, tema cinta (yang ini
gak usah ditanyain).
Darimanakah
Cinta Itu ?
Cinta yang mana? Anaknya
Uya? Ya dari cinta bapak ibunya dong. Cinta berasal dari cinta (jeng..jeng..)
Kalo orang Jawa bilang Witing tresno jalaran soko kulino, artinya cinta muncul
dari kulino. Berarti cinta berasal dari kulino. Kulino apaan?? Oke cukup.Kalo
yang baca blog ini ada 10.000 orang (ngarep) pasti juga akan ada 10.000 jawaban
yang berbeda tentang definisi cinta. Ya udah, cinta itu berasal dari Gusti
Alloh, Tuhan Semesta Alam. Oke bisa diterima, tapi aku gak puas sama jawaban
semacam itu. Dan mungkin readers juga sama, gak puas.
Nah, di artikel yang aku
baca, dicari tuh asal muasal cinta, tapi secara ILMIAH, sekali lagi ILMIAH
(jadi berasa Einstein). Dan jawaban ILMIAH tersebut memang agak aneh dan
membingungkan bahkan mencengangkan Lucu ya?!!, mencengangkan, kata dasar
cengang. Dapet awalan me- dan akhiran –kan. Cengang apaan ya?? ‘Aku cengang nih,
nungguin hasil ujian. Itu cemas. ‘Wah film tadi cengang banget, sampai gak bisa
ambil napas suspense semua. Itu tegang. Oke, cukup. Fokus. Aku ulangin aja, jawaban
ILMIAH tersebut memang agak aneh dan membingungkan bahkan mencengangkan serta
mengejutkan akan tetapi ilmu pengetahuan mengatakan, jawabanya adalah jatuh cinta itu berasal dari hidung
lalu turun ke hati. Loh !? Bukan dari
mata turun ke hati toh..!!??
Ya, emang kaya gitu.
Perasaan cinta yang kita rasakan muncul cuzz di dalam tubuh diproduksi beberapa
zat-zat tertentu yang membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek
narkoba. Salah satu zat ini dinamakan
feromon.
Istilah feromon berasal dari bahasa Yunani yaitu “phero” yang
artinya “pembawa” dan “mone” “sensasi” (feromon = pembawa sensasi). Aku berasa
pinter banget ya?? Pake bawa2 Yunani. Senyawa feromon sendiri didefinisikan
sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan
oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan
untuk membantu proses reproduksi. Senyawa feromon pada manusia terutama
dihasilkan oleh kelenjar endokrin pada ketiak, telinga, hidung, mulut, kulit,
dan kemaluan (mudeng apa momet? Jangan bilang yang paham Cuma kata yang
terakhir). Feromon aktif apabila yang sang penderita cinta (CCIIEE..., itu
bukan angka Romawi) telah akil balig atau dewasa. Feromon ini bisa mempengaruhi
hormon-hormon dalam tubuh manusia lainnya (terutama otak).
Contoh paling mudah adalah "bau badan". Jangan salah !, lepas
dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang lain menjauh, setiap manusia
punya bau yang khas dan menjadi ciri dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa
bau badan itu seperti "sidik jari”. Jadi, kita masing-masing punya bau
yang unik dan sangat berbeda dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon
yang dihasilkan manusia, di masa depan bisa jadi salah satu identitas diri.
Sifat dari senyawa feromon sendiri tidak kasat mata, mudah
menguap, tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia.
Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan
dapat tertahan dalam pakaian yang kita gunakan. Makanya kalo pakaian yang
dipakai lebih dari sekali biasanya udah ketempelan feromon alias bau badan.
Buat anak kos, rajinlah mencuci baju.
Feromon pada manusia
merupakan sinyal kimia yang berada di udara yang tidak bisa dideteksi melalui
bau-bauan tapi hanya bisa dirasakan oleh vomeronasalorgan, susah amat. Oke baca VMO di dalam
indra pencium. Sinyal feromon ini diterima oleh VMO dan dijangkau oleh bagian
otak bernama hipotalamus. Di sinilah terjadi perubahan hormon yang menghasilkan
respons perilaku dan fisiologis menimbulkan rasa ketertarikan antara dua orang
berlainan jenis dengan bekerja sebagai pemicu dalam reaksi- reaksi kimia Wah
pinter baget,dulu biologi and fisika dapat 10 pasti. Maap salah besar.
Nie dia pejelasan paling
simpelnya, jadi ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka feromon
akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitif yaitu VMO, organ
dalam lubang hidung yang mempunyai kepekaan ribuan kali lebih besar daripada
indera penciuman. Dari disinilah terjadi apa yang dinamakan dengan cinta. (he2,
kayak jadi kurang romantis ya..)
Katanya nie, kemampuan
tubuh untuk menghasilkan feromon berkurang setelah dua sampai empat tahun. Mangkanya biasanya kalo udah nglewatin usia
pernikahan sampai lima tahun, biasanya awet.
Oke itu dulu, artikelnya lumayan
panjang buat dibaca 3 hari 3 malem. Bye...
Posting apaan nih??? Ini sih baru
pendahuluan.
FYI, karena makalah (CIE, makalah..) ini cukup panjang maka aku potong jadi 4 bagian. So, stay tune for the next.
FYI, karena makalah (CIE, makalah..) ini cukup panjang maka aku potong jadi 4 bagian. So, stay tune for the next.
Best Regard.
0 comments:
Post a Comment