Gimana kabar?? baik2 kan, Udah pada sholat Jumat?? Kalo aku sih udah. Ngomong2, ada yang udah mulai puasa hari ini? Kalo ada yang udah puasa Zul ucapin met menjalankan ibadah puasa. Buat yang [puasanya mulai besok juga selamat menjalankan ibadah sholat tarawih entar malem (he.. he..).
Let's get off!!, Cek tekape...
Ini masih lanjutan dari pos ting tentang cinta ilmiah. Ini bagian ke tiga, bagian ke dua persis noh dibawah.
Temen2 pasti udah gak asing sama ungkapan2 kayak gini.
Temen2 pasti udah gak asing sama ungkapan2 kayak gini.
“Aku tak bisa hidup
tanpamu, kamu berada di aliran darahku, kamu adalah nafasku, remuk jantungku
tanpamu, aku tak ingat makan, tak ingat minum, tak ingat bobo, tak ingat mandi
dll. semua itu karena mengingat kamu..”.
Mungkin kata-kata yang tidak pantas diatas kita
biasa dengar dari mulut seseorang yang tengah dimabuk asmara atau pengarang
lagu yang tengah dimabuk asmara juga.
Dan dibalik keadaan tersebut adalah hormon fenylethilamin. Apa?? fenylethilamin. Coba ulangi lagi secara cepat.
Selain hormon fenylethilamin
ada juga hormon adrenalin.
Sebagian pengaruh dari adrenalin ada yang mirip dengan fenylethilamin, yaitu
mempercepat nafas. Selebihnya ada lagi hubungannya dengan, "tak ingat
makan, tak ingat minum..". Ketika hormon ini bekerja (pergi pagi pulang
malem), efek yang ditimbulkan dapat menghilangkan nafsu makan karena organ
pencernaan jadi bekerja lebih lambat. Inget pas lagi jatuh cinta gak mungkin
langsung kepengen eek.
Let’s get the point..
1. Cinta bikin
seseorang jadi Bahagia
Rupa-rupanya, Lucu
ya?!!, rupa-rupanya, kata dasar rupa. Pake pengulangan kata tipe 1, terus
tambahin imbuhan –nya, rupa apaan ya?? Rupa bukannya yang orang Tiong hoa suka
bawa kalo ibadah ya?? Itu hio, eh dupa. Ok, cukup. Selain hormon dopamine yang bekerja selayaknya kokaine, ada juga hormon yang bekerja
selayaknya morphine. Hormon ini bernama endorpin. Endorpin dikatakan adalah morfinnya tubuh karena memang
sifatnya yang seperti morfin (tahukan morfin ?masak gak tau, coba deh cari di
Kamus Besar). Hormon ini sebenarnya hanya akan muncul ketika kita merasakan
sakit, kegembiraan, dan orgasme.
Namun, waktu kita jatuh
cinta, hormon ini juga bekerja, oleh karena itu orang yang jatuh cinta biasanya
merasa bahagia (kadang-kadang membuat senyum-senyum sendiri). Uniknya ketika
Anda memakan cokelat, hormon endorpin ini juga akan dihasilkan. So, makan tuh
coklat sebanyak yang kau mampu (hallaa..hh).
Selain itu ada juga vasopresin. Hormon ini memiliki
peranan dalam kegiatan sexual. Hormon ini dapat menekan sekresi air, berperan
sebagai antidiuretik yang dapat mengatur pengeluaran urin. Tanpa hormon
ini, udah pasti yang butuh pampers gak cuman bayi2 yang di tipi.
Dan yang terakhir adalah
oxytocine yang merupakan hormon
yang terkait dengan perasaan kepuasan. Ketika memeluk atau membelai pasangan
kita, hormon ini akan dihasilkan di hipotalamus.
2.
Cinta bikin seseorang jadi gila
Saat kita jatuh cinta,
bagian otak yang bertugas sebagai pengontrol depresi dan analisis, sama sekali
tidak bekerja, soalnya pada ambil cuti. Sebaliknya bagian otak pengontrol
intuisi, rasa "ser-seran" dan bagian otak yang bekerja merespon obat
bekerja dengan aktif.
Kesimpulannya Menurut psikiater
dan asisten klinik psikiater di University of California San Francisco School
of Medicine, Dr. Thomas Lewis, dalam bukunya yang bertajuk A General Theory of
Love mengatakan, “jatuh cinta memang bukan merupakan fungsi otak, jatuh cinta
itu lebih merupakan fungsi saraf “.
Jadi tidak heran kenapa orang yang jatuh cinta kerap melakukan hal-hal bodoh,
kayak nyetel Mp3 tanpa head set, suka buang sampah sembarangan, ugal2 lan naik
kendaraan di jalan raya,dll. karena mereka -mungkin- "bekerja" gak pake otak.
Sekali lagi, gak pake otak. Oke, bercanda.
Mengingat penelitian
biologi saat ini, tampaknya bahwa ungkapan "jatuh cinta membuat gila"
gak cuma metafora. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa jatuh cinta secara
fisiologis mirip dengan penyakit mental. Misalnya saja gangguan seperti OCD (Obsessive- Compulsive Disorder). Si penderita OCD biasanya mempunyai pikiran tertentu
yang tak dapat dilenyapkannya (obsesi) atau melakukan suatu tindakan
berulang-kali tanpa kendali (kompulsi).Sama dengan para penderita cinta. Hal
ini berkaitan dengan ketidakseimbangan serotonin, dan ketika dipelajari,
peneliti menemukan bahwa orang yang jatuh cinta memiliki kadar serotonin 40% di
bawah normal.
Tungguin posting
lanjutannya, masih satu bagian lagi.
Be patient...
Regards
0 comments:
Post a Comment