Assalammualaikum readers....
Posting kali ini masih nglanjutin
posting sebelumnya (lihat posting C.i.N.T.a.)
tentang cinta2 an yang dulunya anak IPA. Antara biologi and
fisika. Posting begins..
What is
love?? ?
Oke love is.... Ada
banyak definisi tentang cinta, ada yang bilang cinta itu takdir, cinta itu
buta, cinta itu indah, cinta itu luapan emosi, cinta itu kagum atau menyukai
sesuatu, cinta itu manis. Cinta itu anaknya Uya dan lain sebagainya.
Pernyataan diatas
tentang cinta itu bener semua, karena cinta itu subjektif, personal banget. tapi, menurut ilmu
pengetahuan sekali lagi ilmu pengetahuan mengatakan bahwa cinta itu adalah
proses biologis berupa reaksi kimia didalam tubuh kita.
Cinta dipengaruhi oleh
pelepasan hormon/neurotransmitter. Coba baca sekali lagi neurotransmitter
(Asikkan.. Asikkan..). Hormon berasal dari bahasa Yunani “Horman” yang berarti “menggerakan”,
atau dengan kata lain hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar
kelompok sel.
Berbeda dengan feromon
yang dapat menyebar ke luar
tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan dikenali oleh individu lain yang sejenis
(satu spesies), hormon hanya dapat
menyebar di dalam tubuh. Saat
kita mencintai seseorang maka dilepaslah hormon- hormon yang membuat tubuh kita
bereaksi, merasakan berbagai perasaan
dan emosi. Luapan2 kerinduan. Perasaan2 senang. Dan juga GALAU. Camkan itu!!
Salah satu hormon yang
dikeluarkan oleh tubuh itu adalah dopamin.
Dopamin ini memiliki efek selayaknya kokaine. Ketika Anda bertemu
seseorang yang Anda sukai, hormon dopamine ini bekerja dan sifatnya addictive.
Artinya mereka yang menyukai pasangannya seakan-akan ketagihan untuk terus
bertemu dengan orang yang disukainya itu.
Dalam proporsi yang
tepat, dopamin menciptakan energi intens, kegembiraan, dan fokus perhatian, dan
itulah sebabnya, ketika Anda baru jatuh cinta, Anda dapat tetap terjaga sepanjang
malam, mendaki gunung lebih cepat, dan menekan batas kemampuan Anda. Cinta
membuat Anda lebih berani menjalani risiko yang biasanya tidak Anda ambil,
kayak godain anjing yang lagi makan, masukin kepala ke mulut macan atau buaya,
ngajak tinju beruang kutub (ngapain juga jauh2 ke kutub). Catetan: Dalam dosis
tinggi bisa jadi juga membuat Anda berani melakukan resiko Ekstrim seperti
terjun dari gedung 7 lantai, mainan tali tapi pake leher (Uupss...), dll.
That’s all for today
Bye
0 comments:
Post a Comment