Aku pernah baca artikel
yang isinya tentang prediksi kepunahan bangsa Jepang, sebabnya apa? Sebabnya
karena orang jepang udah gak punya keturunan lagi yang meneruskan bangsa mereka.
Untuk perbandingan antara angka kelahiran dan kematian disana bisa dibilang
rendah. Kelahirannya rendah, kematiannya pun juga rendah. Itu kenapa di Jepang
saat ini, lebih mudah menjumpai orang tua dibanding anak-anak.
Hal serupa juga
sudah terjadi di negara-negara Eropa. Mereka menganggap bahwasannya memiliki
keturunan akan sangat merepotkan. Harus hamil dulu sembilan bulan terus
menyusui dua tahun, belum lagi merawat dan membesarkan anak, butuh waktu,
pikiran serta dana yang gak sedikit. Mereka (orang-orang yang enggan punya
keturunan),biasanya mempunyai rutinitas yang sangat padat. Untuk orang Jepang
sendiri hidupnya kayak udah terprogram, even di otak mereka, wuiiihhh... sadis.
jam segini musti ngapain, jam segitu
musti ngapain, udah ada jadualnya. Super disiplin. Kalo ada salah satu dari
jadual itu terganggu, kaco deh semua.
Umpamanya, pub yang
mestinya Cuma lima menit, karena lagi kena mencret nih, jadi setengah jam. Wah
kaco deh hidupnya Cuma gara-gara pub (buat orang Jepang kalo ada yang baca post
ini aku minta maap,bercanda). Itu juga salah satu faktor yang bikin negara
Jepang maju banget teknologinya. Aku ulangin lagi, Super disiplin.
Aku jadi
bertanya-tanya, apa hal ini juga ada kaitannya dengan teknologi?, karena
negara-negara yang maju punya kecenderungan dengan angka kelahiran yang rendah.
Mungkin juga, jadi semakin maju teknologinya maka akan semakin rendah angka
kelahirannya, semakin cepat juga kepunahannya. Apa di negara-negara maju mereka lebih suka bikin
robot daripada bikin anak ya...???
Nah terus coba aku
hubung2 kan sama kepunahan suatu bangsa, jadi kalo ditarik benang merah akan
kaya gini:
Bangsa
maju – punya teknologi – angka kelahiran rendah – kepunahan
Aku jadi inget nih sama
kisah-kisah umat terdahulu yang dihancurkan (baca: mengalami kepunahan),
jangan-jangan sebelum mereka punah mereka sudah punya teknologi yang sangat
tinggi di zamannya. Misal: bangsa Mesir, yang mereka mampu membuat Piramida
yang luar biasa. Suku Maya, yang mereka telah mampu membuat penanggalan yang
sempat menghebohkan dunia dengan ramalan tentang hari kiamat (tapi bo’ong). Dinasti China, yang mampu bikin tembok besar
(The Great Wall) yang panjangnya beratus-ratus, bahkan ribuan kilometer. Atau kalo
yang lokal ambil contoh: Candi Borobudur, tentunya kita masih (dan akan selalu)
terkagum-kagum bila berkunjung kesana dan membayangkan teknologi seperti apa
yang ada pada zaman Dinasti Syailendra sehingga dapat membuat candi sebesar dan
semegah Borobudur.
Akan tetapi perlu
diinget juga, kalo punahnya suatu bangsa bukan berarti dunia akan kiamat. Kalo
bangsa Indonesia yang sekarang sih, keliatannya masih akan lama banget
punahnya.
That’s all.
0 comments:
Post a Comment