#np: butiran debu
Aku jadi inget kejadian tadi pagi.
Kenapa dia baru datang saat aku sudah memilih yang lain. Padahal aku telah
menunggunya begitu lama. Sampai akhirnya kuputuskan untuk memilih yang lain//
Sebelumnya aku sudah melewatkan satu kesempatan, dua
kesempatan, tiga kesempatan demi
menunggumu. Sampai aku bosan menunggu bahkan mulai malu jika mereka
mempertanyakan sampai kapan kau akan menunggunya//
Lalu, ketika aku menjawab bahwa aku
tidak akan menyia-nyiakan kesempatan selanjutnya dan aku yang akhirnya memilih
dia, kenapa dirimu justru datang dan menyapaku lembut, sembari berkata “hai,
lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu? Masih setiakah kau menungguku??”, menjawab
semua “mengapa” yang menumpuk di otakku dengan senyuman itu//
Bahkan setelah aku memilih dia, dan
kita berpisah, kau masih saja membayangi kisahku. Aku mulai mengingatnya. Saat
kau berkata “tujuan kita satu, arah kita masih sama”//
Dan kau tetap seperti itu, mengapa
tak kau tinggalkan saja aku bersamanya..? “tujuan kita satu, arah kita masih
sama”, jawabmu//
Dan ketika waktu memutuskan untuk
mempertemukan, aku hanya bisa memalingkan wajah dan memendam sesal tak
tertahankan, tapi bisa apa??, kendali bukan aku yang pegang//
Kukira ini bisa menahanmu untuk
sementara, dan melepasku dari bayangmu. Aku keliru, dengan cepat bayang-bayang
mu kembali//
Sampai akhirnya, sesuatu membuatmu
tertahan sekali lagi, ketika aku hampir mencapai tujuanku. Namun, ketika aku
menengok ke belakang masih terlihat samar dirimu yang perlahan mencoba
menyusulku//
Lalu ketika aku telah berada
disini, entah merasuk dari mana sebuah rasa malu. Entah malu kepada siapa atau
apa. Namun, melewatkanmu tepat didepan mataku membuatku berpikir
ulang”seandainya...”//
Apakah salah seseorang yang setia
sehinggadia menjadi terlalu setia..//
Apakah salah ketika sebuah
kesetiaan kemudian dipertanyakan..??, lalu kau sendiri merasa bebas..?? dan
seenaknya menggantungkan harapanku..??//
Berharap padamu sebenarnya
membuatku malu..//
Dan sore ini, kau kembali membuatku
malu..//
#Oh, betapa..
*Jangan2 dirimu sebenarnya tidak pernah ada, yang selama ini hanyalah ilusi optik
dari sinar matahari..
0 comments:
Post a Comment