Kalian yang membaca catatan ini,
berarti juga telah mengetahui kisah kisahku yang telah banyak diceritakan orang
orang di dunia shinobi, apapun tujuan dan motif dari cerita yang kalian dengar
semua bisa jadi sebuah kebenaran atau sebuah kebohongan belaka.
Semua berawal dari rasa yang tak nyaman
dan tak menyenangkan. Entah itu karena masa lalu atau karena ingin
mengubah masa depan yang jauh di depan sana untuk menjadi tempat yang paling
indah dan terbebas dari kengerian dunia ini.
Semua perlawanan berawal dari
ketidaknyaman kita terhadap dunia kita sendiri saat ini. kenapa semua seperti
ini? kenapa? Itulah awal pertanyaan yang kelak akan melahirkan diriku yang
sekarang; pemberontak; pengkhianat, pejuang atau apalah sebutannya.
Semua pemberontak terbiasa dengan rasa
angkuh karena mereka selalu berpikir bahwa diri mereka tidak akan pernah
dimengerti oleh orang kebanyakan. Seorang pemberontak tak pernah puas akan hari
ini. mereka ingin lebih dan lebih.
Baginya semua yang ada di sekitarnya
selalu kurang dan kurang. Hingga akhirnya ia bosan dan berkata, “bila kalian
tidak ikut denganku, maka aku akan memaksakan kehendakku kepada kalian semua
agar kalian mengerti apa yang aku rasa dan pikirkan”.
Aku tahu dan begitu juga kau. Apa
motivasi awal kita hanya karena kita membenci perlakukan yang dilakukan
terhadap diri kita, ketidakadilan atau karena kita ingin melakukan sesuatu yang
besar, mengubah dunia shinobi yang saat ini kita saksikan menjadi sebuah masa
depan, dunia yang lebih Indah.
Hanya saja, pemberontakan yang aku,
kau, kita lakukan bukanlah sebuah pijakan untuk awal yang indah. Semua
pemberontakan selalu bermula dari awal yang melelahkan dan mengecewakan. Dan
apakah kau tahu kemana nanti semua ini akan mengarah?
Bagiku Rencana Mata Bulan adalah sebuah
akhir yang sempurna.
Cobalah kita pikiran sekali lagi. Jika
perlawanan dan pengkhianatan (yang aku anggap sebagai sebuah perjuangan dan
pengorbanan) ini adalah sebuah awal yang menyenangkan, mungkin semua orang
ingin bergabung. Bergabung dengan perlawanankan yang saat ini kau lakukan atau
apa yang aku lakukan saat ini.
Karena bahkan para petinggi desa itu
tahu, sebuah perlawananan haruslah mengorbankan setiap kesenangan yang selama
ini kita peroleh. Menjadi pemberontak yang dianggap pengkhianat itu butuh
pengorbanan yang tak sedikit. Bahkan sejak memikirkannya, apakah aku
harus memberontak, melawan atau tidak? Itu pun butuh sebuah perenungan yang
melelahkan dengan meng-andai akan seperti apa aku kelak seandainya aku melawan
atau tidak melakukannya sekarang.
Kalian pasti telah mengenal Itachi, Dia
bahkan harus mengorbankan nyawanya demi mimpi yang diyakini-nya, kedamaian. Tak
perlu ku ceritakan kisahnya disini, tapi aku yakin bahwa kelak Itachi akan
menjadi legenda bagi desa.
Awal perlawanan adalah awal yang
melelahkan. Bahkan, setelah perlwananan yang kita lakukan, kita akan tahu
betapa melelahkannya perlawananan itu. Karena melawan itu melelahkan, tak
banyak orang yang ingin berontak.
Kalian entah mengerti atau tidak, tapi
para kage memilih berdamai dengan diam. Mengapa? karena diam adalah
penyelamat terakhir bagi mereka, bagi desa yang menginginkan kenyamanan yang
penuh dengan kepalsuan dan kepura-puraan. Karena dunia shinobi ini dipenuhi
dengan kebohongan akan kebahagiaan, maka dari itu kau, aku berontak. Aku melawan
semua kebohongan.
Kau adalah pemimpi, aku adalah pemimpi
dan semua pemberontak adalah pemimpi. Tidakkah kau lihat dirimu sendiri? aku
selalu memimpikan sesuatu yang orang lain tak mampu atau mau untuk
memimpikannya. Mimpi yang pelan pelan membuat tubuhmu kurus dan pikiranmu
kisut, terkurung dalam pikiran pikiran besarmu. Aku pernah merasakannya, bahkan
sampai hari ini pun masih seperti itu.
Seorang pemberontak mampu menjaga mimpi
mimpinya. Seperti yang dilakukan Itachi dengan jutsu terlarangnya mampu menghentikan
waktu dengan sekali sentakan. Seorang pemberontak bisa masuk di waktu apapun.
Para pejuang adalah mereka yang
dilahirkan untuk menguasai waktu, walau seringkali waktulah yang berbalik
memakannya tanpa sisa.
Apakah kau siap jika apa yang kau
yakini dan pegang hari ini akan mengambil orang orang yang kau sayangi dan
pelan dan pasti mimpi mimpi itu juga mengambil dirimu? Atau mungkin kau sudah
mulai kelelahan dan bertanya tanya sampai kapan semua ini berakhir? Kapan semua
ini akan terwujud menjadi nyata?
Aku memilih untuk menjaga mimpi
mimpiku. Aku tak perduli walau mimpi mimpi ini akan memakan diriku atau
membuatku menjadi hal yang tak terbayangkan, diriku yang bukan diriku.
Karena mimpi mimpi yang dijaga oleh
seorang pemberontak bisa merubah kepribadiannya menjadi apa saja dengan waktu
sebagai pemicunya. Kau harus siap jika kelak hal itu terjadi. Saat mimpi mimpi
yang kita jaga kian hari terasa berat dan melelahkan. Perlahan dan pasti, kita
bisa kehilangan diri kita sendiri.
Mimpi yang terlalu lama untuk bisa
terwujud bisa membuat seorang yang memimpikannya memiliki kepribadian yang tak
stabil.
Kelak, mimpi mimpi yang tak kunjung
selesai bisa membuatmu menjadi sosok yang berbalik dengan sempurna. Kau bisa
saja berubah menjadi monster dan musuh yang dulu kau benci dan ingin kau
hancurkan. Kau akan menjadi apa yang ingin kau musnahkan.
Ia bersama sang waktu mengasah rasa
ketidakpuasan dan kecewa yang mempercepat lahirnya monster dalam dirinya.
Tujuan mereka hanya satu: membuat mimpi mimpi mereka didengarkan oleh siapapun
walau harus dengan suara yang paling keras dan merusak.
Lalu tiba tiba muncullah kelelahan yang luar biasa. Satu
persatu perasaan yang aneh bermunculan: keterasingan yang mencekik, kesepian
yang menusuk, ke-muak-an akan semua yang kita lihat, aku lihat yang datang
bertubi tubi tanpa henti, kehampaan yang lebih dalam dari dasar jurang yang
paling dalam sekalipun dan tiba tiba dunia kita menjadi sebuah arena
pertarungan yang paling menggelisahkan yang tak pernah selesai, yang aku sebut
perjuangan atau mungkin kau menyebutnya peperangan.
Pada saat aku menuliskan kalimat
terakhir, aku teringat Hashirama, sahabat baikku, sahabat terbaik.
Kita semua akan mencapai, berada di
titik ini. bahkan apa yang kita rasakan di tengah perjalanan nanti akan membuat
kita menjadi siapa. Tiba tiba aku bagaikan sendirian. Berteman kegelapan.
Serasa seluruh tanggungjawab di pasrahkan pada diri.
Adakalanya aku ingin berhenti dan
berkata, “apakah aku harus menjadi seperti orang orang tanpa mimpi yang
tunduk pada Hashirama dan menghentikan semua omong kosong ini?”
Kita seringkali memandang sekitar dan
berkali kali ingin melepaskan keyakinan yang kita perjuangkan. Kadang aku
berpikir untuk melepas semua awal yang aku “perjuangkan” atau kau mungkin
menganggapnya perang yang aku mulai.
Apa kalian kira aku tidak merindukan
kedamaian? Kalian salah besar, rinduku akan kedamaian sangatlah besar sehingga
tak terbayangkan oleh kalian.
Seringkali aku ingin segera melepas
rasa sakit, sepi yang selama ini aku rasakan dari pemberontakan yang aku
lakukan selama ini. Semua perlawanan selalu berujung dengan rasa sakit dan
kematian. Itulah kenapa tak banyak yang ingin melakukannya. Namun kau, aku akan
tetap melakukannya.
Aku menantang semua yang ada di depanku
dan mencoba untuk menghancurkannya dengan seluruh jutsu yang ku miliki, lalu
berharap akan ada hari hari di mana aku bisa membangunnya kembali sebuah dunia
shinobi dengan ide ide dan harapan harapan yang membuatku hidup walau tertatih dan
kembali berjalan di jalur yang ku anggap benar.
Jalur yang telah aku pilih. Jalur yang
kadang ingin sekali-ku buang karena telah menguras kewarasan yang paling
dalam sekalipun.
Mungkin hari ini kau, aku sedang
berpikir bahwa kita diciptakan untuk membangun dunia ini dengan begitu menawan.
Menjadi utusan yang harus rela untuk bersuka cita dalam rasa sakit demi meraih
impian impian yang dibebankan di pundak kita.
Hari demi hari belajar untuk mencintai
keterasingan lebih dari apapun atau siapapun. Dan kesendirian adalah kekasih
yang paling kasih. Dan kau, aku akhirnya menyimpulkan bahwa semua ini aku
lakukan untuk meraih hari yang terbaik di masa yang tak terlihat oleh mata yang
memilih mengancamku. Masa yang jauh yang aku sebut masa depan. Rasa damai yang
sebenar benarnya.
Dan sesuatu yang telah aku mulai sudah
seharusnya aku selesaikan.
Pikirkanlah lagi jika ingin menjadi
diriku..
0 comments:
Post a Comment